Masa bulan madu Mad Pelit sudah berakhir, mereka sudah beraktivitas seperti biasa, sampai kemudian, tampaklah tanda-tanda ada kehamilan sang istri. Gejala-gejala ngidam mulai tampak, hingga suatu hari sang istri mohon kepada Mad Pelit
"Bang, pulang kerja nanti bawain jabang bayimu ini kontol seribu!" (semacam jajanan terbuat dari adonan terigu berisi kacang ijo)
"oke dindaku tercinta" Agak ragu karena tak pegang uang sama sekali sambil berangkat kerja.
Di tempat kerja Mad Pelit tidak bisa konsentrasi, ke pikiran darimana dapat kontol seribu. Daripada kerja tidak konsen, tengah hari Mad Pelit ijin, pergilah dia ke suatu tempat yang sepi dan terpencil, bertapalah dia mohon petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Sehari dua hari tanpa makan tanpa minum, kehujanan kepanasan, dia jalani.
Hingga suatu malam dia mimpi didatangi seorang tua membawakan 3 buah batu sebesar bola pingpong, sambil berkata "Ucapkan permintaanmu kemudian lempar batu itu sejauh mungkin", belum selesai penjelasannya, orang tua itu lenyap dan Mad Pelit terbangun dan disamping dia bertapa sudah ada 3 buah batu, dibawalah batu-batu itu pulang, sambil mengucap syukur.
Sesampai di rumah berserulah Mad Pelit, "Dinda ini kubawakan sesuatu yang dapat mengantar permintaanmu"
"Permintaanku tetap sama, kontol seribu", sahut istri Mad Pelit
"Baiklah, hai yang kuasa, berilah hamba kontol seribu !", sambil melempar sebuah batu sejauh-jauhnya, mereka kemudian tidur menunggu hasil
Ketika bangun pagi, terkejutlah pasangan suami istri Mad Pelit, karena sekujur tubuh Mad Pelit ditumbuhi kontol sebanyak seribu buah, pasangan itu kebingungan, kemudian teringat bahwa masih ada dua buah batu lagi di kantongnya,
"Hai yang kuasa, hilangkan semua kontol-kontol ini dari tubuhku !" seru Mad Pelit sambil melempar sebuah batu lagi
Benar juga keesokan harinya kontol disekujur tubuh Mad Pelit sudah bersih tak berbekas, kedua pasangan itu bersyukur lega, namun tiba-tiba ketika Mad Pelit hendak mandi, dia berteriak sekuatnya: "Ddiindaaa...!!kontol asliku ikut hilang..!"
"Hah bagaimana abang ini, ayo masih ada satu batu lagi, ucapkan permintaanmu!"
"Hai yang kuasa, kembalikan keadaanku seperti sebelum terima batu-batu ini" seru Mad Pelit sambil melempar batu terakhir sejauh mungkin
Keesokan harinya, bangun tidur Mad Pelit langsung ngecek barangnya yang hilang kemarin, wuah ternyata sudah kembali seperti semula, syukurlah, desis Mad Pelit
"Bang kenapa sih repot segala, dinda hanya minta kontol seribu perak aja sudah cukup kok sampai repot kesana kemari, di warung pojok pengkolan itu kalau sore kan sudah matang gorengannya...!"
Mad Pelit:" Iya ya...itu dagang gorengan pasti punya kontol kambing!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar