http://www.yuwie.com/profile/?id=934480
Pemilu legislatif sudah berlalu, korban sudah berjatuhan, maksudnya ada yang berhasil lolos tapi lebih banyak yang batal jadi anggota legislatif, bagi yang berhasil, ya lumayanlah ada harapan balik modal, tapi bagi mereka yang gagal....? Pupus sudah harapan balik modal. Dan kini di depan mata sudah berjejer calon-calon presiden kita, wah kira-kira berapa duit buat pembiayaan untuk menarik masa, kira-kira bagaimana ya matematikanya....!
Capres ada tiga pasang, memperebutkan suara yang kurang dari 200 juta pemilih, dengan ketentuan 51% langsung berhak jadi presiden, bagi para pebisnis mungkin sudah bikin perhitungan untung ruginya, bagi kalangan bawah mungkin apa pedulinya, bagi golongan menengah bisa-bisa akan jadi oportunis, mana yang menguntungkan, suara akan terarah kesitu,masih banyak lagi bagi-bagi.... yang tak tentu ujung pangkalnya. Kesemua hal itu perlu dana, pemikiran dan doa yang serius, mungkin ini ada pertanyaan yang perlu direnungkan: Jika sudah jadi presiden nantinya terus akan jadi apa....?
Bersiaplah melihat kenyataan beberapa bulan ke depan, apa akan ada pemilihan sekali jadi atau perlu putaran tambahan, mari kita lihat kawan....!
Jumat, 05 Juni 2009
Kamis, 14 Mei 2009
CALON LEGISLATIF
Kali ini Mad Pelit gagal lagi menjadi anggota yang terhormat legislatif Republik Indonesia, bahasa gampangnya menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, sambil merenungi diri sendiri mencari penyebab kegagalannya, dia mencoba menganalisa letak pokok kegagalannya, antara lain:
1. Umumnya para konstituennya masih fanatik dengan kaos dan spanduk, namun yg dia bagikan sekedar tas kain bergambar dirinya
2. Kebutuhan sembako minimal beras lengkap dengan sarana pengolahannya sampai jadi masakan dan siap disantap, namun yg Mad Pelit bagikan hanya segelintir telur dan seplastik seperempat kiloan minya goreng
3. Agar dekat dengan konstituennya, mestinya mereka dikunjungi satu per satu dan tanyakan kesengsaraan mereka, agar bisa terpilih, setidaknya ada 10.000 orang pemilihnya, namun sampai selesai kampanya, dia hanya mampu mengunjungi sekitar 5.000 an orang dan kunjungan itu hanya sekedar bersalaman dengan mereka beserta keluarganya, ketika datangpun Mad Pelit sekedar datang tanpa membawa bingkisan apa pun, sehingga orang segera melupakannya.
Setelah dia pikir-pikir, akhirnya Mad Pelit membuat rencana di masa depan, yaitu:
1. Jika nanti dicalonkan lagi, sejak awal Mad Pelit akan berkeliling ke seluruh penjuru propinsi mendatangi para pemilihnya dan membagikan kartu periksa ke dokter, di kartu itu di tulis besar-besar - PERIKSA GRATIS - dan tulisan kecil di bawahnya - keluar bayar - di seluruh dokter mana pun yang ada di propinsi itu.
2. Untuk memenuhi kebutuhan sembako, para pemilih dibebaskan mengambil barang apa saja di seluruh supermarket dan mall besar dengan ketentuan - BEBAS AMBIL APA SAJA GRATIS - dan di balik kartu gratisnya itu di bagian bawah dicantumkan - keluar bayar -
Kedua kartu itu dibagikan bersamaan
Seandainya rencana itu dapat terlaksanakan, kira-kira apa yang akan terjadi, menurut Anda bagaimana......?
1. Umumnya para konstituennya masih fanatik dengan kaos dan spanduk, namun yg dia bagikan sekedar tas kain bergambar dirinya
2. Kebutuhan sembako minimal beras lengkap dengan sarana pengolahannya sampai jadi masakan dan siap disantap, namun yg Mad Pelit bagikan hanya segelintir telur dan seplastik seperempat kiloan minya goreng
3. Agar dekat dengan konstituennya, mestinya mereka dikunjungi satu per satu dan tanyakan kesengsaraan mereka, agar bisa terpilih, setidaknya ada 10.000 orang pemilihnya, namun sampai selesai kampanya, dia hanya mampu mengunjungi sekitar 5.000 an orang dan kunjungan itu hanya sekedar bersalaman dengan mereka beserta keluarganya, ketika datangpun Mad Pelit sekedar datang tanpa membawa bingkisan apa pun, sehingga orang segera melupakannya.
Setelah dia pikir-pikir, akhirnya Mad Pelit membuat rencana di masa depan, yaitu:
1. Jika nanti dicalonkan lagi, sejak awal Mad Pelit akan berkeliling ke seluruh penjuru propinsi mendatangi para pemilihnya dan membagikan kartu periksa ke dokter, di kartu itu di tulis besar-besar - PERIKSA GRATIS - dan tulisan kecil di bawahnya - keluar bayar - di seluruh dokter mana pun yang ada di propinsi itu.
2. Untuk memenuhi kebutuhan sembako, para pemilih dibebaskan mengambil barang apa saja di seluruh supermarket dan mall besar dengan ketentuan - BEBAS AMBIL APA SAJA GRATIS - dan di balik kartu gratisnya itu di bagian bawah dicantumkan - keluar bayar -
Kedua kartu itu dibagikan bersamaan
Seandainya rencana itu dapat terlaksanakan, kira-kira apa yang akan terjadi, menurut Anda bagaimana......?
Jumat, 20 Maret 2009
HYPERACTIVE CHILDREN AND MAD PELIT
Mad Pelit was a teacher, one of his learner is a hyperactive children, everyday Mad Pelit always have any problem about its. Characteristic's his hyperactive learner etc, make noisy, make disturbance his classmates, always moving from one a corner to another corner, sometimes he hits his classmates,and so on. Mad Pelit had to looking for some advise from many specialist, but had no satisfication result. One day he remembered when he was child always play glue, synthetic or traditional glue for his chickens or his birds.
Maybe Mad Pelit's hyperactives learner can be solved by glue. At one early morning, Mad Pelit put the glue on the hyperactives learner chair, he put it too much. Today you had no time to make any problems, Mad Pelit think's. Really, today his Mad Pelit class had no any problem, tend to be quiet, but what happened when the first rest time, the hyperactive learner can not to do something,he can not stand up or move to anywhere because her chair always followed him
Maybe Mad Pelit's hyperactives learner can be solved by glue. At one early morning, Mad Pelit put the glue on the hyperactives learner chair, he put it too much. Today you had no time to make any problems, Mad Pelit think's. Really, today his Mad Pelit class had no any problem, tend to be quiet, but what happened when the first rest time, the hyperactive learner can not to do something,he can not stand up or move to anywhere because her chair always followed him
Rabu, 11 Maret 2009
GOLPUT
Pemilu kali ini Mad Pelit sudah memastikan diri untuk menjadi GOLPUT,alasannya sederhana saja, banyak anggota dewan yg masuk penjara karena korupsi, Mad Pelit tidak mau tokoh pilihannya berubah pikiran, para caleg dari niatan semula memperjuangkan rakyat ketika kampanye, ternyata setelah menjadi anggota legislatif, mereka melupakan rakyat, justru yg mereka perjuangkan bagaimana caranya memperbesar pundi-pundi sendiri, bila perlu rakyat pemilihnya dijadikan donatur agar periode berikut bisa jadi anggota legislatif lagi.
Alasan lain Mad Pelit memilih Golput adalah agar bebas dari tanggungjawab, coba saja ketika dewan membuat suatu keputusan yang merugikan orang banyak sehingga memunculkan gelombang unjuk rasa di segala pelosok, Mad Pelit bisa mengelak kalo anggota dewan yg bikin putusan kaco itu bukan hasil pilihan Mad Pelit.
Selain itu Mad Pelit milih menjadi Golput agar dapat menyuarakan aspirasinya sendiri di jalan2 atau dimana saja tanpa perlu tetek bengek perijinan atau melalui partai yang diikuti keanggotaannya yang jadi pilihannya. Dengan kata lain Mad Pelit ingin menikmati hasil enaknya saja tanpa memikirkan lagi bagaimana kelanjutan keberadaan dari negara kita ini.
Alasan lain Mad Pelit memilih Golput adalah agar bebas dari tanggungjawab, coba saja ketika dewan membuat suatu keputusan yang merugikan orang banyak sehingga memunculkan gelombang unjuk rasa di segala pelosok, Mad Pelit bisa mengelak kalo anggota dewan yg bikin putusan kaco itu bukan hasil pilihan Mad Pelit.
Selain itu Mad Pelit milih menjadi Golput agar dapat menyuarakan aspirasinya sendiri di jalan2 atau dimana saja tanpa perlu tetek bengek perijinan atau melalui partai yang diikuti keanggotaannya yang jadi pilihannya. Dengan kata lain Mad Pelit ingin menikmati hasil enaknya saja tanpa memikirkan lagi bagaimana kelanjutan keberadaan dari negara kita ini.
Jumat, 27 Februari 2009
PECINTA ALAM
Sejak muda Mad Pelit sudah memproklamirkan diri sebagai Pecinta Alam sejati, bagaimana tidak, tempat kos-kosan Mad Pelit agak jauh dari kampus, cari yang murahan namun bisa fungsional. Antara tempat kosnya dan kampus, melewati beberapa perkebunan sayur, jaraknya kurang lebih 1500an meter, setiap hari jalan itu dilalui rata-rata 2 kali sehari dengan jalan kaki, karena hanya dengan jalan itu saja Mad Pelit menuju kampusnya.
Ternyata belum genap sebulan Mad Pelit menyusuri jalan tersebut, dia sudah memetakan perkebunan tersebut, di kiri kanan jalan itu memang terdapat tanaman singkong, kangkung, bayam, terung, labu jepang, pepaya dan sebagainya. Peta tersebut dapat kita lihat begini:
1. Senin 20 langkah dari belokan bagian kiri: bayam 8 lembar, kacang panjang 5 buah
2. Selasa 20 langkah sesudah senin: kangkung 3 genggam
3. Rabu sesudah selasa: labu jepang 3 dan pucuk daun singkong segenggam
4. Begitu seterusnya sampai dengan minggu
5, Minggu berikut kebalikan dari minggu ini.
Dari peta itu diketahuilah bahwa sayur-sayur tersebut dipetik Mad Pelit untuk digunakan sebagai lalapan atau sayuran, wow begitu ya pecinta alam itu, benar-benar menikmati hasil alam, kelihatannya gagah padahal itu hanya upaya Mad Pelit mengurangi pengeluaran rutin, wah dasar......!
Ternyata belum genap sebulan Mad Pelit menyusuri jalan tersebut, dia sudah memetakan perkebunan tersebut, di kiri kanan jalan itu memang terdapat tanaman singkong, kangkung, bayam, terung, labu jepang, pepaya dan sebagainya. Peta tersebut dapat kita lihat begini:
1. Senin 20 langkah dari belokan bagian kiri: bayam 8 lembar, kacang panjang 5 buah
2. Selasa 20 langkah sesudah senin: kangkung 3 genggam
3. Rabu sesudah selasa: labu jepang 3 dan pucuk daun singkong segenggam
4. Begitu seterusnya sampai dengan minggu
5, Minggu berikut kebalikan dari minggu ini.
Dari peta itu diketahuilah bahwa sayur-sayur tersebut dipetik Mad Pelit untuk digunakan sebagai lalapan atau sayuran, wow begitu ya pecinta alam itu, benar-benar menikmati hasil alam, kelihatannya gagah padahal itu hanya upaya Mad Pelit mengurangi pengeluaran rutin, wah dasar......!
Minggu, 22 Februari 2009
RAWAT INAP
Pada musim hujan, biasanya mewabah penyakit demam berdarah, anak Mad Pelit pun terkena wabah itu,mulanya panas biasa, oleh Mad Pelit dibelikan obat penurun panas, namun dua hari panas tidak turun sekarang malah tambah demam, kemudian anaknya diperiksakan di Puskesmas,mendapat obat lagi, ternyata ketika esoknya panas dan demamnya semakin tinggi, oleh para tetangga disarankan cek darah.
Bertanyalah Mad Pelit kesana kemari mencari laboratorium termurah, setelah didapatkan, tanpa banyak komentar, ujung jari anak Mad Pelit ditusuknya dengan sebuah jarum jahit sampai darah mengucur, anaknya berteriak kesakitan, Mad Pelit dengan santainya menampung tetesan darah itu dalam sebuah botol bekas zat pewarna makanan yang masih tersisa sedikit.
Setelah itu dibawalah botol darah tersebut ke laboratorium termurah dikotanya. Beberapa jam kemudian keluarlah laporan hasil lab, antara lain disebutkan bahwa golongan darah anaknya B, kandungan warna biru 30%, kandungan warna kuning 30%, zat pengawet 10%, bahan tambahan 30% juga, menerima hasil lab itu Mad Pelit kaget, orang anaknya demam panas kok ada pewarna segala.
Kemudian tetangga menyarankan supaya anaknya di bawa langsung ke rumah sakit, bertanya lagi Mad Pelit mana rumah sakit termurah, ketika keliling bertanya, anaknya demamnya semakin tinggi. Karena situasi semakin kritis, para tetangga berinisiatif membawa anak Mad Pelit ke rumah sakit terdekat yang terkenal mahal.
Tapi apa yang terjadi sepulang Mad Pelit cari informasi rumah sakit berharga murah ,
para tetangga yang membawa anak Mad Pelit ke rumah sakit dimarahi habis-habisan:
"Tahu nggak kalian, rumah sakit itu mahal, uangnya perlu banyak, cari uang itu lebih susah daripada bikin anak baru,siapa nanti yang mau bayar!"
Sebelum tetangga menjawab sudah kudamprat dulu:
"Hei nyawa itu lebih berharga daripada duitmu yang jamuran, kalau nggak mau punya anak, jual saja anakmu itu, kasih diskon sampai 88% banyak orang yang mau beli anak kok!"
Mad Pelit terdiam (kayaknya sedang membuat kalkulasi biaya) dan tetangga pun langsung kabur...cuek!
Bertanyalah Mad Pelit kesana kemari mencari laboratorium termurah, setelah didapatkan, tanpa banyak komentar, ujung jari anak Mad Pelit ditusuknya dengan sebuah jarum jahit sampai darah mengucur, anaknya berteriak kesakitan, Mad Pelit dengan santainya menampung tetesan darah itu dalam sebuah botol bekas zat pewarna makanan yang masih tersisa sedikit.
Setelah itu dibawalah botol darah tersebut ke laboratorium termurah dikotanya. Beberapa jam kemudian keluarlah laporan hasil lab, antara lain disebutkan bahwa golongan darah anaknya B, kandungan warna biru 30%, kandungan warna kuning 30%, zat pengawet 10%, bahan tambahan 30% juga, menerima hasil lab itu Mad Pelit kaget, orang anaknya demam panas kok ada pewarna segala.
Kemudian tetangga menyarankan supaya anaknya di bawa langsung ke rumah sakit, bertanya lagi Mad Pelit mana rumah sakit termurah, ketika keliling bertanya, anaknya demamnya semakin tinggi. Karena situasi semakin kritis, para tetangga berinisiatif membawa anak Mad Pelit ke rumah sakit terdekat yang terkenal mahal.
Tapi apa yang terjadi sepulang Mad Pelit cari informasi rumah sakit berharga murah ,
para tetangga yang membawa anak Mad Pelit ke rumah sakit dimarahi habis-habisan:
"Tahu nggak kalian, rumah sakit itu mahal, uangnya perlu banyak, cari uang itu lebih susah daripada bikin anak baru,siapa nanti yang mau bayar!"
Sebelum tetangga menjawab sudah kudamprat dulu:
"Hei nyawa itu lebih berharga daripada duitmu yang jamuran, kalau nggak mau punya anak, jual saja anakmu itu, kasih diskon sampai 88% banyak orang yang mau beli anak kok!"
Mad Pelit terdiam (kayaknya sedang membuat kalkulasi biaya) dan tetangga pun langsung kabur...cuek!
Sabtu, 14 Februari 2009
MAD PELIT JADI ANAK KOS
Pada waktu kuliah, Mad Pelit kos di sebuah kamar tidak jauh dari kampusnya, demi penghematan dan perpelitannya, dia punya banyak akal untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, dari kerja serabutan sampai pola hidup sehari-harinya melalui perhitungan semua dengan cermat dan teliti, perhitungan itu antara lain:
1. Cuci pakaian dilakukan 10 hari sekali, bagaimanapun bau pakaian itu, tetap harus menunggu jadwal cuci, satu perangkat luar dalam dipakai selama 5 hari
2. Untuk menjaga pakaian biar tetap kelihatan rapi, pakaian dijemur dengan hanger dalam keadaan basah tanpa di peras lebih dahulu,
3. Bila sudah kering, langsung diluruskan lagi bekas setrikaan sebelumnya, kemudian ditata di bawah kasurnya, menunggu untuk di pakai lagi, tak perlu setrikaan
4. Masak nasi, porsi air dilebihi dari takaran sehingga kelihatan lebih banyak
5. Lauk pauk jarang beli tetapi sayur selalu beli kemudian dimasukkan ke panci yang agak besaran, setelah itu ditambahi air dan vetsin, kemudian dipanasi, satu panci cukup untuk 3 hari
6. Gula, teh atau kopi menunggu kalau ada kiriman dari tetangga atau teman, air minum selalu air putih hasil endapan langsung dari sumur, Mad Pelit membuat saringan air dari batu yang diberi lubang ditengahnya, batu itu dimasukkan dalam bak, air rembesan yg muncul di tengah batu berlubang itu yg dia konsumsi.
7. Sabun mandi dipilih yg termurah dan paling keras biar awet, satu hari mandi sekali
8. Pemakaian odol selang seling, bila pagi pake odol, gosok gigi sore tanpa odol, begitu seterusnya
Begitulah gaya anak kos Mad Pelit, ada yang mau mencontoh....?
1. Cuci pakaian dilakukan 10 hari sekali, bagaimanapun bau pakaian itu, tetap harus menunggu jadwal cuci, satu perangkat luar dalam dipakai selama 5 hari
2. Untuk menjaga pakaian biar tetap kelihatan rapi, pakaian dijemur dengan hanger dalam keadaan basah tanpa di peras lebih dahulu,
3. Bila sudah kering, langsung diluruskan lagi bekas setrikaan sebelumnya, kemudian ditata di bawah kasurnya, menunggu untuk di pakai lagi, tak perlu setrikaan
4. Masak nasi, porsi air dilebihi dari takaran sehingga kelihatan lebih banyak
5. Lauk pauk jarang beli tetapi sayur selalu beli kemudian dimasukkan ke panci yang agak besaran, setelah itu ditambahi air dan vetsin, kemudian dipanasi, satu panci cukup untuk 3 hari
6. Gula, teh atau kopi menunggu kalau ada kiriman dari tetangga atau teman, air minum selalu air putih hasil endapan langsung dari sumur, Mad Pelit membuat saringan air dari batu yang diberi lubang ditengahnya, batu itu dimasukkan dalam bak, air rembesan yg muncul di tengah batu berlubang itu yg dia konsumsi.
7. Sabun mandi dipilih yg termurah dan paling keras biar awet, satu hari mandi sekali
8. Pemakaian odol selang seling, bila pagi pake odol, gosok gigi sore tanpa odol, begitu seterusnya
Begitulah gaya anak kos Mad Pelit, ada yang mau mencontoh....?
Jumat, 13 Februari 2009
MAD PELIT INGIN BELI MOBIL
Seminggu ini Mad Pelit keliling ke showroom-showroom, dan dealer-dealer mobil serta melototi iklan penjualan mobil setiap harian yang ada di kotaku, namun belum ada yang sesuai dengan pilihannya, ketika hampir putus asa, seorang temannya menyarankan ikut pasang iklan saja di koran yang paling laris, biayanya nggak sampai seratus ribu kok, timpal teman yang lain.
Benar juga minggu berikut nongollah iklan Mad Pelit, bunyinya: "DICARI SEBUAH MOBIL KELUARGA MERK APAPUN YG KUAT MURAH DENPASAR-SURABAYA PP CUKUP 20 L BBM, HUB.081XXX"
Dengan usaha itu pun sudah sebulan tak ada satu pun yg menghubungi hp Mad Pelit, karena sudah kecapekan berusaha, Mad Pelit mendatangi saya, minta nasehat, kuberikanlah beberapa saran:
1. Carilah mobil merk TERI (maksudku : dianTERIn)
2. BBMnya pake campur (campur dorong lah)
3. Merk TERI itu buatan RRC (Rakit-Rakitlah Chendiri)
Mad Pelit hanya bengong, dalam hatiku berkata orang kamu aja BAK dan BAB udah pelit, apalagi ngeluarin duit juta-jutaan......mana ada mobil kayak gitu...!
Benar juga minggu berikut nongollah iklan Mad Pelit, bunyinya: "DICARI SEBUAH MOBIL KELUARGA MERK APAPUN YG KUAT MURAH DENPASAR-SURABAYA PP CUKUP 20 L BBM, HUB.081XXX"
Dengan usaha itu pun sudah sebulan tak ada satu pun yg menghubungi hp Mad Pelit, karena sudah kecapekan berusaha, Mad Pelit mendatangi saya, minta nasehat, kuberikanlah beberapa saran:
1. Carilah mobil merk TERI (maksudku : dianTERIn)
2. BBMnya pake campur (campur dorong lah)
3. Merk TERI itu buatan RRC (Rakit-Rakitlah Chendiri)
Mad Pelit hanya bengong, dalam hatiku berkata orang kamu aja BAK dan BAB udah pelit, apalagi ngeluarin duit juta-jutaan......mana ada mobil kayak gitu...!
Senin, 09 Februari 2009
MAD PELIT MENGHADIRI KONDANGAN
Anak Mad Pelit sudah di TK Besar, ada salah satu temannya berulang tahun, dia mengundang seluruh teman sekelasnya untuk merayakan HUTnya di restoran cepat saji terkenal.
Pada hari Hnya, berangkatlah anak Mad Pelit, diantar kedua orang tuanya, dan kakak anak Mad Pelit yang sudah SD juga diajak, agar kelihatan pantas hadir merayakan HUT teman sekolah anak Mad Pelit, dibawakan anaknya itu sebuah kado besar, berupa bando dan satu set jepet rambut yang di kemas dalam sebuah dus besar.
Sesampai di restoran cepat saji terbesar di kotaku, Mad Pelit memilih duduk yang strategis, artinya dia pilih tempat duduk yang terdekat ke jalan lalu lintas hidangan dikeluarkan.
Setelah ber ha..hi...hi.. layaknya sebuah HUT anak usia 6 tahun, mulailah hidangan meluncur, dan dengan sigap Mad Pelit membantu memperlancar peluncuran hidangan:
Hidangan pertama keluar, setiap baki isi 12 porsi, Mad Pelit menyisihkan 1, selesai hidangan pertama dan Mad Pelit sudah mendapat bagian + bagian yang dia sembunyikan, mulailah tamu-tamu menikmatinya, ketika tamu pada sibuk menikmati hidangan, Mad Pelit juga sibuk menyimpan hidangan itu ke tempat yang telah dia siapkan, dan begitu seterusnya sampai hidangan terakhir habis.
Hidangan terakhir adalah es krim dalam gelas, Mad Pelit pun sudah sedia kantong untuk itu, nah ketika acara berakhir, tamu-tamu berpamitan pulang sambil menyalami tuan rumah, Mad Pelit berusaha antri di bagian tengah sambil kerepotan menjinjing bungkusan besarnya,pikir Mad Pelit tadi waktu datang sudah bawa bungkusan besar, maka sekarang juga harus begitu walau kado sudah diserahkan., tapi apa lacur sungguh kasihan yang dapat urutan di belakang Mad Pelit, karena tanpa disadari tas Mad Pelit bocor, hidangan yang masih hangat melelehkan es krim-es krim yang dia kantongi, lelehan itu meluncur lewat celananya dan menetes sepanjang jalan yang dilewati...uh dasar Mad Pelit, ngado irit pulang bawa segudang konsumsi...!
Pada hari Hnya, berangkatlah anak Mad Pelit, diantar kedua orang tuanya, dan kakak anak Mad Pelit yang sudah SD juga diajak, agar kelihatan pantas hadir merayakan HUT teman sekolah anak Mad Pelit, dibawakan anaknya itu sebuah kado besar, berupa bando dan satu set jepet rambut yang di kemas dalam sebuah dus besar.
Sesampai di restoran cepat saji terbesar di kotaku, Mad Pelit memilih duduk yang strategis, artinya dia pilih tempat duduk yang terdekat ke jalan lalu lintas hidangan dikeluarkan.
Setelah ber ha..hi...hi.. layaknya sebuah HUT anak usia 6 tahun, mulailah hidangan meluncur, dan dengan sigap Mad Pelit membantu memperlancar peluncuran hidangan:
Hidangan pertama keluar, setiap baki isi 12 porsi, Mad Pelit menyisihkan 1, selesai hidangan pertama dan Mad Pelit sudah mendapat bagian + bagian yang dia sembunyikan, mulailah tamu-tamu menikmatinya, ketika tamu pada sibuk menikmati hidangan, Mad Pelit juga sibuk menyimpan hidangan itu ke tempat yang telah dia siapkan, dan begitu seterusnya sampai hidangan terakhir habis.
Hidangan terakhir adalah es krim dalam gelas, Mad Pelit pun sudah sedia kantong untuk itu, nah ketika acara berakhir, tamu-tamu berpamitan pulang sambil menyalami tuan rumah, Mad Pelit berusaha antri di bagian tengah sambil kerepotan menjinjing bungkusan besarnya,pikir Mad Pelit tadi waktu datang sudah bawa bungkusan besar, maka sekarang juga harus begitu walau kado sudah diserahkan., tapi apa lacur sungguh kasihan yang dapat urutan di belakang Mad Pelit, karena tanpa disadari tas Mad Pelit bocor, hidangan yang masih hangat melelehkan es krim-es krim yang dia kantongi, lelehan itu meluncur lewat celananya dan menetes sepanjang jalan yang dilewati...uh dasar Mad Pelit, ngado irit pulang bawa segudang konsumsi...!
Minggu, 08 Februari 2009
MATEMATIKA MODEL MAD PELIT
Ciri-kiri kepelitan seseorang itu sebenarnya sudah kelihatan ketika sejak dini, Mad Pelit kita ini sejak kecil sudah pelit, mungkin dari sumbernya sudah begitu, kata para tetangga, orang tua Mad Pelit juga kakek neneknya berdinasti pelit semua, makanya waktu kecil Mad Pelit benar-benar pelit.
Coba aja ketika punya mainan, mainan Mad Pelit nggak boleh di pinjam, di sentuh saja sudah marah setengah mati, tetapi kalau pinjam punya teman sepermainannya kalau belum rusak, nggak bakal dikembaliin.
Pada waktu sekolah:
Di Taman Kanak-kanak pelajaran berhitung, kalau penambahan pasti nilainya 10
Di SD pada pelajaran matematika, soal penambahan nilai selalu 10, soal perkalian selalu dapat 10; tetapi soal pengurangan, nilai Mad Pelit selalu kurang dari 5, apalagi pembagian, nilainya selalu 0
Di SMP dan SMU begitu juga, soal-soal yang berhubungan dengan penambahan dan perkalian, selalu mendapat nilai sempurna, tetapi jika ada soal pengurangan dan pembagian, hasilnya selalu kurang dari 5 bahkan sering dapat nilai 0
Kata para ahli, ya begitulah ciri-ciri orang pelit, di tambah selalu senang, apalagi dikalikan, luar biasa senang, tetapi sebaliknya soal pengurangan pasti keberatan untuk mengerjakan, apalagi pembagian, ini soal paling berat. Bagaimana dengan anda, dapat duit seribu kalau ditambah, pasti senang kan ! apalagi kalau di kali, pasti lebih senang. Sebaliknya dapat duit Rp 1.000,00 jika di kurang, pasti keberatan, apalagi kalau di bagi, pasti lebih berat lagi....!
Coba aja ketika punya mainan, mainan Mad Pelit nggak boleh di pinjam, di sentuh saja sudah marah setengah mati, tetapi kalau pinjam punya teman sepermainannya kalau belum rusak, nggak bakal dikembaliin.
Pada waktu sekolah:
Di Taman Kanak-kanak pelajaran berhitung, kalau penambahan pasti nilainya 10
Di SD pada pelajaran matematika, soal penambahan nilai selalu 10, soal perkalian selalu dapat 10; tetapi soal pengurangan, nilai Mad Pelit selalu kurang dari 5, apalagi pembagian, nilainya selalu 0
Di SMP dan SMU begitu juga, soal-soal yang berhubungan dengan penambahan dan perkalian, selalu mendapat nilai sempurna, tetapi jika ada soal pengurangan dan pembagian, hasilnya selalu kurang dari 5 bahkan sering dapat nilai 0
Kata para ahli, ya begitulah ciri-ciri orang pelit, di tambah selalu senang, apalagi dikalikan, luar biasa senang, tetapi sebaliknya soal pengurangan pasti keberatan untuk mengerjakan, apalagi pembagian, ini soal paling berat. Bagaimana dengan anda, dapat duit seribu kalau ditambah, pasti senang kan ! apalagi kalau di kali, pasti lebih senang. Sebaliknya dapat duit Rp 1.000,00 jika di kurang, pasti keberatan, apalagi kalau di bagi, pasti lebih berat lagi....!
Jumat, 06 Februari 2009
ANAK MAD PELIT DAFTAR SEKOLAH
Anak pertama Mad Pelit sudah cukup usia masuk ke Taman Kanak-kanak, datanglah mereka menghadap Kepala Taman Kanak-kanak:
Mad Pelit (MP): "Selamat pagi bu, kami mau daftarkan anak kami, sekarang bisa !"
Kepala TK (KT): "Oh ya bisa-bisa mari masuk"
MP : "maaf Bu syarat pendaftarannya bagaimana dan biaya-biayanya berapa?"
KT : "untuk kelas A, umur sekitar 5 tahun masuk 0 kecil, pendaftaran Rp 50.000,00,spp per bulan Rp 125.000,00, sedangkan untuk Kelas B, unur sekitar 6 tahun, sudah kenal angka dan huruf, pendaftaran hanya Rp 30.000,00 dan SPP per bulan Rp 100.000,00, isi formulir dan lampiri akte kelahiran, umur anak bapak berapa tahun sekarang ?"
MP: "oh baru 5 tahun 8 bulan"
KT : "kalau begitu masukkan dulu di Kelas A, tulis di kolom sebelah kiri !"
MP : "terima kasih Bu, kami akan datang 4 bulan lagi agar dapat masuk ke Kelas B yang biayanya lebih murah, Selamat pagi !"
Mad Pelit pamit pulang berencana datang 4 bulan lagi, pada hal tahun ajaran baru kurang 1 bulan lagi sudah di mulai.....!!!!
Mad Pelit (MP): "Selamat pagi bu, kami mau daftarkan anak kami, sekarang bisa !"
Kepala TK (KT): "Oh ya bisa-bisa mari masuk"
MP : "maaf Bu syarat pendaftarannya bagaimana dan biaya-biayanya berapa?"
KT : "untuk kelas A, umur sekitar 5 tahun masuk 0 kecil, pendaftaran Rp 50.000,00,spp per bulan Rp 125.000,00, sedangkan untuk Kelas B, unur sekitar 6 tahun, sudah kenal angka dan huruf, pendaftaran hanya Rp 30.000,00 dan SPP per bulan Rp 100.000,00, isi formulir dan lampiri akte kelahiran, umur anak bapak berapa tahun sekarang ?"
MP: "oh baru 5 tahun 8 bulan"
KT : "kalau begitu masukkan dulu di Kelas A, tulis di kolom sebelah kiri !"
MP : "terima kasih Bu, kami akan datang 4 bulan lagi agar dapat masuk ke Kelas B yang biayanya lebih murah, Selamat pagi !"
Mad Pelit pamit pulang berencana datang 4 bulan lagi, pada hal tahun ajaran baru kurang 1 bulan lagi sudah di mulai.....!!!!
KENCAN MAD PELIT
Semasa pacaran, sebenarnya calon mertua Mad Pelit sudah tidak menyetujui anaknya berpacaran dengan Mad Pelit, karena warga sekecamatan itu sudah tahu betapa kikir bakhil Mad Pelit beserta dinastinya, tapi karena cewek Mad Pelit kadung cinta, backstreetpun dijalani, padahal kalau kencan, acaranya:
1. Nonton selalu di Misbar (Gerimis Bubar) semacam layar tancap
Sekalinya nonton di gedung adalah nonton TV di Gedung Pertemuan tetangga Kelurahannya
2. Kalau makan, menunya selalu tetap, jika hari ini mie ayam, besok pasti nasi pecel dan porsinya selalu, satu porsi makanan, satu porsi minuman dengan tambahan pinjam piring/mangkok, gelas bisa satu berdua
3. Kode untuk kencan: untuk nonton, Mad Pelit mondar mandir bawa koran, untuk keluar makan, Mad Pelit mondar-mandir mengipasi badan dengan topinya, untuk memastikan jamnya tinggal dihitung berapa kali mengipasi badan atau melambaikan korannya
4. Acara traktir mentraktir, Mad Pelit hanya kenal di traktir saja
5. Jika ingin ketemuan malam hari, Mad Pelit menyenteri ventilasi kamar ceweknya, kemudian diam-diam mereka mojok entah dimana
Hal itu mereka jalani waktu demi waktu sampai akhirnya mereka dinikahkan, hebatnya lagi, hubungan mereka tetap terjaga status kegadisan dan keperjakaannya.
1. Nonton selalu di Misbar (Gerimis Bubar) semacam layar tancap
Sekalinya nonton di gedung adalah nonton TV di Gedung Pertemuan tetangga Kelurahannya
2. Kalau makan, menunya selalu tetap, jika hari ini mie ayam, besok pasti nasi pecel dan porsinya selalu, satu porsi makanan, satu porsi minuman dengan tambahan pinjam piring/mangkok, gelas bisa satu berdua
3. Kode untuk kencan: untuk nonton, Mad Pelit mondar mandir bawa koran, untuk keluar makan, Mad Pelit mondar-mandir mengipasi badan dengan topinya, untuk memastikan jamnya tinggal dihitung berapa kali mengipasi badan atau melambaikan korannya
4. Acara traktir mentraktir, Mad Pelit hanya kenal di traktir saja
5. Jika ingin ketemuan malam hari, Mad Pelit menyenteri ventilasi kamar ceweknya, kemudian diam-diam mereka mojok entah dimana
Hal itu mereka jalani waktu demi waktu sampai akhirnya mereka dinikahkan, hebatnya lagi, hubungan mereka tetap terjaga status kegadisan dan keperjakaannya.
Senin, 02 Februari 2009
TIGA PERMINTAAN MAD PELIT
Masa bulan madu Mad Pelit sudah berakhir, mereka sudah beraktivitas seperti biasa, sampai kemudian, tampaklah tanda-tanda ada kehamilan sang istri. Gejala-gejala ngidam mulai tampak, hingga suatu hari sang istri mohon kepada Mad Pelit
"Bang, pulang kerja nanti bawain jabang bayimu ini kontol seribu!" (semacam jajanan terbuat dari adonan terigu berisi kacang ijo)
"oke dindaku tercinta" Agak ragu karena tak pegang uang sama sekali sambil berangkat kerja.
Di tempat kerja Mad Pelit tidak bisa konsentrasi, ke pikiran darimana dapat kontol seribu. Daripada kerja tidak konsen, tengah hari Mad Pelit ijin, pergilah dia ke suatu tempat yang sepi dan terpencil, bertapalah dia mohon petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Sehari dua hari tanpa makan tanpa minum, kehujanan kepanasan, dia jalani.
Hingga suatu malam dia mimpi didatangi seorang tua membawakan 3 buah batu sebesar bola pingpong, sambil berkata "Ucapkan permintaanmu kemudian lempar batu itu sejauh mungkin", belum selesai penjelasannya, orang tua itu lenyap dan Mad Pelit terbangun dan disamping dia bertapa sudah ada 3 buah batu, dibawalah batu-batu itu pulang, sambil mengucap syukur.
Sesampai di rumah berserulah Mad Pelit, "Dinda ini kubawakan sesuatu yang dapat mengantar permintaanmu"
"Permintaanku tetap sama, kontol seribu", sahut istri Mad Pelit
"Baiklah, hai yang kuasa, berilah hamba kontol seribu !", sambil melempar sebuah batu sejauh-jauhnya, mereka kemudian tidur menunggu hasil
Ketika bangun pagi, terkejutlah pasangan suami istri Mad Pelit, karena sekujur tubuh Mad Pelit ditumbuhi kontol sebanyak seribu buah, pasangan itu kebingungan, kemudian teringat bahwa masih ada dua buah batu lagi di kantongnya,
"Hai yang kuasa, hilangkan semua kontol-kontol ini dari tubuhku !" seru Mad Pelit sambil melempar sebuah batu lagi
Benar juga keesokan harinya kontol disekujur tubuh Mad Pelit sudah bersih tak berbekas, kedua pasangan itu bersyukur lega, namun tiba-tiba ketika Mad Pelit hendak mandi, dia berteriak sekuatnya: "Ddiindaaa...!!kontol asliku ikut hilang..!"
"Hah bagaimana abang ini, ayo masih ada satu batu lagi, ucapkan permintaanmu!"
"Hai yang kuasa, kembalikan keadaanku seperti sebelum terima batu-batu ini" seru Mad Pelit sambil melempar batu terakhir sejauh mungkin
Keesokan harinya, bangun tidur Mad Pelit langsung ngecek barangnya yang hilang kemarin, wuah ternyata sudah kembali seperti semula, syukurlah, desis Mad Pelit
"Bang kenapa sih repot segala, dinda hanya minta kontol seribu perak aja sudah cukup kok sampai repot kesana kemari, di warung pojok pengkolan itu kalau sore kan sudah matang gorengannya...!"
Mad Pelit:" Iya ya...itu dagang gorengan pasti punya kontol kambing!"
"Bang, pulang kerja nanti bawain jabang bayimu ini kontol seribu!" (semacam jajanan terbuat dari adonan terigu berisi kacang ijo)
"oke dindaku tercinta" Agak ragu karena tak pegang uang sama sekali sambil berangkat kerja.
Di tempat kerja Mad Pelit tidak bisa konsentrasi, ke pikiran darimana dapat kontol seribu. Daripada kerja tidak konsen, tengah hari Mad Pelit ijin, pergilah dia ke suatu tempat yang sepi dan terpencil, bertapalah dia mohon petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Sehari dua hari tanpa makan tanpa minum, kehujanan kepanasan, dia jalani.
Hingga suatu malam dia mimpi didatangi seorang tua membawakan 3 buah batu sebesar bola pingpong, sambil berkata "Ucapkan permintaanmu kemudian lempar batu itu sejauh mungkin", belum selesai penjelasannya, orang tua itu lenyap dan Mad Pelit terbangun dan disamping dia bertapa sudah ada 3 buah batu, dibawalah batu-batu itu pulang, sambil mengucap syukur.
Sesampai di rumah berserulah Mad Pelit, "Dinda ini kubawakan sesuatu yang dapat mengantar permintaanmu"
"Permintaanku tetap sama, kontol seribu", sahut istri Mad Pelit
"Baiklah, hai yang kuasa, berilah hamba kontol seribu !", sambil melempar sebuah batu sejauh-jauhnya, mereka kemudian tidur menunggu hasil
Ketika bangun pagi, terkejutlah pasangan suami istri Mad Pelit, karena sekujur tubuh Mad Pelit ditumbuhi kontol sebanyak seribu buah, pasangan itu kebingungan, kemudian teringat bahwa masih ada dua buah batu lagi di kantongnya,
"Hai yang kuasa, hilangkan semua kontol-kontol ini dari tubuhku !" seru Mad Pelit sambil melempar sebuah batu lagi
Benar juga keesokan harinya kontol disekujur tubuh Mad Pelit sudah bersih tak berbekas, kedua pasangan itu bersyukur lega, namun tiba-tiba ketika Mad Pelit hendak mandi, dia berteriak sekuatnya: "Ddiindaaa...!!kontol asliku ikut hilang..!"
"Hah bagaimana abang ini, ayo masih ada satu batu lagi, ucapkan permintaanmu!"
"Hai yang kuasa, kembalikan keadaanku seperti sebelum terima batu-batu ini" seru Mad Pelit sambil melempar batu terakhir sejauh mungkin
Keesokan harinya, bangun tidur Mad Pelit langsung ngecek barangnya yang hilang kemarin, wuah ternyata sudah kembali seperti semula, syukurlah, desis Mad Pelit
"Bang kenapa sih repot segala, dinda hanya minta kontol seribu perak aja sudah cukup kok sampai repot kesana kemari, di warung pojok pengkolan itu kalau sore kan sudah matang gorengannya...!"
Mad Pelit:" Iya ya...itu dagang gorengan pasti punya kontol kambing!"
Minggu, 01 Februari 2009
DINNER ALA MAD PELIT
Di kotaku ada tempat makan favorit yang romantis, nyaman, tempat parkir luas dengan menu yang terjangkau, hampir seluruh penghuni kota selalu membicarakan restoran itu.
Pada suatu hari, kebetulan Mad Pelit dapat rejeki lebih, dia ajak anak dan istrinya makan malam ke restoran itu. Sesampai di tempat, dia pilih tempat yang agak pojok dan longgar, kemudian di panggillah seorang waiter,
Mad Pelit: "Hari ini menu spesialnya apa ?"
Waiter : "Sop kaki kambing dan asparagus, minumannya soda gembira unjuk rasa"
Mad Pelit: "Maksud unjuk rasa !"
Waiter : "Itu aroma pilihan customer"
Mad Pelit: "Kalau begitu saya pesan satu soda gembira unjuk rasa porsi sedang, dengan tambahan 4 buah gelas kosong dan lima buah piring, jangan lupa sendok garpunya ya!"
Waiter : "Ya tuan, terus makannya pilih menu apa?"
Mad Pelit: "Kami mau menikmati minumannya dulu, makannya nanti menyusul!"
Waiter : "Baiklah tuan, silakan menunggu"
Sesaat kemudian, semua pesanan Mad Pelit datang. Dengan sigap istrinya mengatur piring dan gelas itu ke suami dan anak-anaknya yang tiga itu, masing-masing satu gelas dan piring kosong, soda gembira pesanannya di bagi ke gelas-gelas yang kosong, kemudian diambillah dari tas Mad Pelit, sebotol air putih yang manis lantas dituangkan ke gelas yang sudah isi soda gembira. "Ayo kita minum dulu, ambil gelasnya ayo kita thingkan",
Setelah satu tegukan, Mad Pelit mengeluarkan sebungkus besar nasi putih dan istrinya membagikan ke piring-piring yang kosong, sesudah itu dikeluarkanlah seekor ikan mujair goreng hasil pancingan tetangganya dan sebotol besar sambal kecap.
Kata istri Mad Pelit: "Silakan ambil sambal semau kalian dan ikan ini tetap di tengah hidangan, jika kalian akan menyuap, oleskan nasi kalian ke ikan ini, ingat ya ikan jangan sampai tergores, besok bisa kita pakai lagi,jelas !"
Asiklah mereka makan bekal dari rumah di restoran favorit, lalu lintas tangan tak henti-hentinya mencocolkan sesuap nasi ke seekor ikan mujair goreng hasil pancingan di sungai.
Keesokan harinya Mad pelit dengan sombongnya memberitakan ke seluruh warga kampung bahwa semalam dia dan seluruh keluarganya sudah makan di restoran favorit cukup hanya dengan Rp 10.000,00 saja.....!!
Pada suatu hari, kebetulan Mad Pelit dapat rejeki lebih, dia ajak anak dan istrinya makan malam ke restoran itu. Sesampai di tempat, dia pilih tempat yang agak pojok dan longgar, kemudian di panggillah seorang waiter,
Mad Pelit: "Hari ini menu spesialnya apa ?"
Waiter : "Sop kaki kambing dan asparagus, minumannya soda gembira unjuk rasa"
Mad Pelit: "Maksud unjuk rasa !"
Waiter : "Itu aroma pilihan customer"
Mad Pelit: "Kalau begitu saya pesan satu soda gembira unjuk rasa porsi sedang, dengan tambahan 4 buah gelas kosong dan lima buah piring, jangan lupa sendok garpunya ya!"
Waiter : "Ya tuan, terus makannya pilih menu apa?"
Mad Pelit: "Kami mau menikmati minumannya dulu, makannya nanti menyusul!"
Waiter : "Baiklah tuan, silakan menunggu"
Sesaat kemudian, semua pesanan Mad Pelit datang. Dengan sigap istrinya mengatur piring dan gelas itu ke suami dan anak-anaknya yang tiga itu, masing-masing satu gelas dan piring kosong, soda gembira pesanannya di bagi ke gelas-gelas yang kosong, kemudian diambillah dari tas Mad Pelit, sebotol air putih yang manis lantas dituangkan ke gelas yang sudah isi soda gembira. "Ayo kita minum dulu, ambil gelasnya ayo kita thingkan",
Setelah satu tegukan, Mad Pelit mengeluarkan sebungkus besar nasi putih dan istrinya membagikan ke piring-piring yang kosong, sesudah itu dikeluarkanlah seekor ikan mujair goreng hasil pancingan tetangganya dan sebotol besar sambal kecap.
Kata istri Mad Pelit: "Silakan ambil sambal semau kalian dan ikan ini tetap di tengah hidangan, jika kalian akan menyuap, oleskan nasi kalian ke ikan ini, ingat ya ikan jangan sampai tergores, besok bisa kita pakai lagi,jelas !"
Asiklah mereka makan bekal dari rumah di restoran favorit, lalu lintas tangan tak henti-hentinya mencocolkan sesuap nasi ke seekor ikan mujair goreng hasil pancingan di sungai.
Keesokan harinya Mad pelit dengan sombongnya memberitakan ke seluruh warga kampung bahwa semalam dia dan seluruh keluarganya sudah makan di restoran favorit cukup hanya dengan Rp 10.000,00 saja.....!!
Sabtu, 31 Januari 2009
MAD PELIT MEMBERI SAMBUTAN SUNATAN
"Hadirin dan para handai tolan, terima kasih atas kehadiran bapak-ibu serta kerabat dan sahabat, pada Syukuran sunatan anak saya,kami ucapkan selamat datang ke gubuk sederhana kami,di hari yang cerah ini tidak lupa kami sampaikan bahwa:
1. Ongkos sunat Rp 1.500.000,00
2. Snack dan minuman semua ini Rp 2.000.000,00
3. Sewa tenda, kursi dan meja serta dekorasi Rp 1.750.000,00
4. Dokumentasi dan video shooting Rp 3.000.000,00
5. Katering Rp 3.250.000,00
6. Lain-lain ongkos Rp 2.000.000,00
7. Sehingga total biaya kurang lebih adalah Rp 13.500.000,00
Pada kesempatan ini pula, kami sampaikan agar amplop-amplop yang akan bapak-ibu-saudara-kerabat, dan semua yang hadir serahkan kepada kami, untuk di tinjau lagi besaran nominalnya, tak kurang dan tak lebihnya, semua amplop mohon diserahkan langsung kepada kami, orang tuanya, tak berpanjang kata, kami akhiri sambutan kami, semoga yang hadir di hari ini segera meninjau isi amplopnya, terima kasih, Wassalam.
Tanpa banyak cingcong hadirin segera angkat kaki mohon diri dan tak kembali...
1. Ongkos sunat Rp 1.500.000,00
2. Snack dan minuman semua ini Rp 2.000.000,00
3. Sewa tenda, kursi dan meja serta dekorasi Rp 1.750.000,00
4. Dokumentasi dan video shooting Rp 3.000.000,00
5. Katering Rp 3.250.000,00
6. Lain-lain ongkos Rp 2.000.000,00
7. Sehingga total biaya kurang lebih adalah Rp 13.500.000,00
Pada kesempatan ini pula, kami sampaikan agar amplop-amplop yang akan bapak-ibu-saudara-kerabat, dan semua yang hadir serahkan kepada kami, untuk di tinjau lagi besaran nominalnya, tak kurang dan tak lebihnya, semua amplop mohon diserahkan langsung kepada kami, orang tuanya, tak berpanjang kata, kami akhiri sambutan kami, semoga yang hadir di hari ini segera meninjau isi amplopnya, terima kasih, Wassalam.
Tanpa banyak cingcong hadirin segera angkat kaki mohon diri dan tak kembali...
Jumat, 30 Januari 2009
MAD PELIT MENGAQIQAHI PUTRINYA
Tempo hari sudah kuceritakan kebiasaan-kebiasaan MAD PELIT, nah kini kehidupan mad pelit lainnya, Mad Pelit sudah berkeluarga, anaknya tiga orang, dua cowok dan satu cewek, kali ini Mad Pelit akan mengaqiqahi putrinya, padahal kedua anaknya yang cowok belum diaqiqahi, alasannya biayanya terlalu besar untuk dua ekor kambing. Berhubung pernah bernadar jika anak ketiganya cewek, apapun yang terjadi akan di aqiqahi segera setelah lahir. Kali ini anak ketiganya benar-benar cewek, semua orang pasti senang jika keinginannya terkabul, tapi kali ini tidak, semua tetangga di beri tahu kalau anaknya cowok lagi, satu dua hari para tetangga percaya saja akan omongan Mad Pelit, namun akhirnya ketahuan juga kalau anaknya ternyata cewek, ributlah para tetangga nanyain kapan aqiqahnya...!
Janji demi janji di obral Mad Pelit, dari nanti 14 harinya, mulur ke hari yang ke 35, batal lagi kalau sudah setahun dan seterusnya, tetapi para tetangga semakin gencar mempertanyakan janji dan nadarnya, bahkan di takut-takuti jika melanggar janji akan kena kutukan Tuhan.
Tapi ya dasar Mad Pelit, akhirnya aqiqah dilaksanakan di kampung asalnya, dengan rinci dijelaskan proses aqiqahnya:
Justru dia yang terkejut dan tertawa, "Kamu ini seperti nggak tahu aja tentang dia !"
DIA BELUM AQIQAHI PUTRINYA, KULIT KAMBING YANG DIA BAWA ITU KULIT KAMBINGKU YANG SAKIT KUPOTONG SENDIRI, TANYA SAMA ISTRIKU,
Wah dasar Mad Pelit kegedhen ngomong daripada tindakan.....!!!
Janji demi janji di obral Mad Pelit, dari nanti 14 harinya, mulur ke hari yang ke 35, batal lagi kalau sudah setahun dan seterusnya, tetapi para tetangga semakin gencar mempertanyakan janji dan nadarnya, bahkan di takut-takuti jika melanggar janji akan kena kutukan Tuhan.
Tapi ya dasar Mad Pelit, akhirnya aqiqah dilaksanakan di kampung asalnya, dengan rinci dijelaskan proses aqiqahnya:
- Untuk cewek, kambingnya kan hanya satu, di pilihlah yang kurus dan termurah
- Agar dagingnya tidak ikut dinikmati non keluarga, dipilihlah keluarga-keluarga terdekat yang mendapat daging aqiqah itu
- Porsi terbesar dari daging kambing itu untuk diri sendiri dan keluarga
- Umumnya daging aqiqah dibagikan dalam bentuk matang dan disantap beramai-ramai, tap Mad Pelit membagikan dalam wujud daging
- Bukti sudah aqiqah, Mad Pelit memamerkan kulit kambing itu ke tempat tinggal rantauannya, dia jemur kulit itu sedemikian rupa sehingga setiap orang bisa melihatnya
Justru dia yang terkejut dan tertawa, "Kamu ini seperti nggak tahu aja tentang dia !"
DIA BELUM AQIQAHI PUTRINYA, KULIT KAMBING YANG DIA BAWA ITU KULIT KAMBINGKU YANG SAKIT KUPOTONG SENDIRI, TANYA SAMA ISTRIKU,
Wah dasar Mad Pelit kegedhen ngomong daripada tindakan.....!!!
Rabu, 28 Januari 2009
PEMBURU RUPIAH DI SAMPAH
Susahnya hidup di masa kini, bagaimana tidak, di lingkungan tempat tinggalku, warga terpaksa buang sampah di tempat penampungan, letaknya tidak begitu jauh sih tapi memaksa setiap warga agar berkunjung ke tempat itu. Ternyata ketika kita buang sampah ke situ, sudah banyak orang yang menunggu-nunggu sampah-sampah kita, bahkan ada juga ibu-ibu yang dengan tanpa ragu mengaduk, membongkar tumpukan sampah aneka macam untuk menemukan sesuatu, jika ketemu barang yang kiranya bisa dijadikan uang seperti kertas, kardus, bekas botol minuman kemasan, maka barang-barang itu akan diamankan, kalau menemukan bahan makanan pun walau sudah basi, juga akan mereka amankan. Setiap orang yang terlibat di situ sudah memiliki kapling untuk menempatkan barang temuan mereka, dan mereka sepertinya sudah sepakat untuk saling berbagi.
Bagi Anda yang belum pernah membuang sampah di tempat pembuangan, silakan datang dan amati apa yang mereka lakukan, apalagi pada jam pembuangan malam hari, akan lebih banyak orang yang terlibat dalam pemungutan sisa-sisa dari sampah kita, mereka benar-benar pejuang demi menghidupi keluarga, bau yang menyengat, dan beceknya tempat beroperasi sudah mendarah daging baginya, ayo siapa mau ikut jejaknya.....?
Bagi Anda yang belum pernah membuang sampah di tempat pembuangan, silakan datang dan amati apa yang mereka lakukan, apalagi pada jam pembuangan malam hari, akan lebih banyak orang yang terlibat dalam pemungutan sisa-sisa dari sampah kita, mereka benar-benar pejuang demi menghidupi keluarga, bau yang menyengat, dan beceknya tempat beroperasi sudah mendarah daging baginya, ayo siapa mau ikut jejaknya.....?
MAT PELIT
Ini kisah tetangga juga, boleh di bilang dia ini teman, namun karena tinggal bersebelahan kampung, maka dia tergolong tetangga juga, dia ini mendidik seluruh keluarganya dengan cara sehemat mungkin dalam pengeluaran sehari-harinya, dari keperluan kebutuhan pokok sampai hal yang lain, ada sebagian yang bisa di contoh, namun saya sarankan jangan ikut sehemat itu, istilah dia, namun istilah umum, dia tentu pelit, karenanya anak-anak suka memamnggil MAD PELIT, coba saja:
- Kalau makan berlauk telur, telur itu direbus dan ketika dijadikan lauk, keadaan telur itu masih tetap bulat, nasinya yang di beri kecap, anak dan suami diharuskan memutarkan telur rebus itu ke tempat nasi yang akan masuk ke mulut, satu butir telur minimal bisa di pakai makan 3 - 4 kali.
- Kalau ada kondangan, serentak sekeluarga dilibatkan untuk menikmati konsumsi hidangan tuan rumah, dan pulang selalu belakangan agar bisa bawa bungkusan sisa konsumsi, bila ada acara seperti ini, telur yang sudah lewat beberapa kali, baru bisa dikonsumsi
- Untuk urusan sabun odol atau shampo, dia ukur dulu sabun mana yang paling besar dan murah, kalau shampo beli yang botol atau sachetan, dia ukur dengan teliti dengan melihat labelnya dan dihitung di tempat/toko, kalau ada yang irit, baru di beli
- Untuk pakaian, wah ini yang parah, selalu menunggu milik tetangga yang sudah nggak kepakai, dia modif terus dipaskan ke suami atau ke anak atau ke dirinya sendiri, jangan tanya setrikaan atau nggak, langsung aja di pakai
- Jika perlu rekreasi, di pilih tempat yang jarang ada pedagangnya, semua keperluan sudah disiapkan dari rumah makanan dan minumannya, tempat rekreasi yang di pilih juga yang bebas biaya masuk, misalnya ke taman reptil, cukup melongok dari kejauhan dan diluar area, disitu pula bekal dibuka, otomatis orang nggak menyangka kalau keluarga Mad Pelit ini sedang rekreasi.
- Yang paling mengundang prihatin ketika anak sulungnya minta nikah, semua pacar nggak ada yang disetujuinya, sampai akhirnya si sulung nekat minta kepada orang lain melamarkan si pacar, ketika di tanya mengapa semua pacarnya nggak disetujui, alasannya bikin mengelus dada, "Wah nanti kalau aku nikahkan anakku, berapa orang undangan yang enak-enak makan minum lengkap, orang aku aja satu telur bisa di pake berkali-kali, para undangan makan seenaknya, nggak mikir apa lauk sepiring itu bisa di pakai beberapa hari, yah pokoknya aku nggak setuju kalau anakku nikah !"
Ya begitulah keseharian Mad Pelit, kalau bisa masak enak itu pasti hasil minta kiri kanan depan belakang tetangganya, kalau ada kopi, pasti gulanya dari si A, kopinya dari si B, masaknya di C
Sabtu, 24 Januari 2009
PIKIRAN TERBALIK
Adalah seorang tetangga, cantik seksi dan menawan, aku nggak tahu pendidikan waktu kecilnya sampai berumahtangga pun, aku tak tahu cara suami mendidiknya, dia selalu berpolapikir terbalik, atau mungkin aku yang kurang wawasan, coba deh ikut berpikir:
- Ada arisan yang dia ikuti, namun pada giliran di kocok, dia pinginnya dapat duluan walau belum bayar, bila di tagih dia selalu berkata: "kocok dulu, ntar kalau saya yang dapat, potong saja dari situ!", kalau yang dapat orang lain, dia marah tak bersapa dengan yang dapat, dan bersedia membayar dengan cara yang tak etis.
- Ada sepeda motor parkir melintang di tengah jalan, yang wajar bagi pengguna jalan yang lain pasti akan membunyikan klakson agar pemilik motor itu meminggirkannya, namun si tetangga ini justru memarahi pengguna jalan, cari jalan lain katanya. Eh apa dia nggak nyadar kalau jalan itu cuma itu, habis itu, yang bunyiin klakson malah nggak di sapa berhari-hari.
- Dimana-mana orang yang utang, bila jatuh tempo pasti akan ditagih, bila berkali-kali nggak bayar tentu pengutang yang marah, si tetangga ini justru sebaliknya, bila dekat jatuh tempo, dia pasang aksi, marah tak karuan, dan ujung-ujungnya si pengutang akan dijauhi plus tak di sapa
- Hewan yang biasanya kencing di sembarang tempat adalah anjing, anak si tetangga ini berperilaku seperti itu, ada kerumunan orang, apabila kebelet, langsung saja anak itu kencing disitu, jika bermain dengan teman sebayanya, dia malah mengencingi temannya itu, jika si teman marah, orang tua yang mengencingi memarahi anak yang dikencingi, ngomel tak karuan, sudah jadi korban malah kena damprat..
Ya begitulah keseharian tetangga kita yang satu ini, ada saja yang bisa dijadikan bahan cerita..!!!
Rabu, 21 Januari 2009
JAMU DEMAM BERDARAH
Demam Berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegepty, penderita mengalami gejala panas dingin, demam tak turun-turun, dengan pemeriksaan laboratorium dapat diketahui kepastiannya. Dengan periksa lab, diketahui dengan segera kadar trombosit pada darahnya. Penderita bila tidak menjalani treatment apapun akan berakibat kematian, namun pengobatan medis belum ada obat yang benar-benar paten.
Pengalaman dengan kedua anak saya bisa dijadikan contoh bagi Anda, Tahun 2004 kedua anak saya mengalami demam tinggi susul menyusul, ibunya sudah panik, periksa ke dokter tidak membuahkan hasil, dengan aneka jus juga tidak ada perubahan, hasil lab menunjukkan penurunan trombosit yang tajam.
Dalam kepanikan saya, ada teman menginformasikan cara menaikkan trombosit, yaitu sebagai berikut:
1. Carilah cacing tanah secukupnya
2. Cuci sampai bersih dengan mengurut satu per satu
3. Rebus dengan air secukupnya
4. Air rebusan di campur jeruk nipis dan madu, diminum setiap satu jam setengah gelas
5. Agar anak-anak bersedia minum, ayahnya minum duluan segelas
6. Ampas rebusan cacing digerus sampai lembut, di beri air rebusannya kemudian di saring,
diambil airnya tambahkan madu dan jeruk nipis
7. Lakukan sampai tiga hari berturut-turut jika kadar trombositnya belum naik
8. Jika sudah naik trombositnya, cukup rebusan airnya saja yang dikonsumsi untuk menjaga stamina
9. Untuk memastikan kenaikan trombosit, perlu cek laboratorium
Anda bisa mencobanya, sesudah itu banyak rekan yang minta tolong dibuatkan ramuan cacing, dan hasilnya Alhamdulillah kadar trombositnya meningkat dengan cepat, kini musim hujan, banyak penderita Demam Berdarah, namun ketersediaan cacing juga melimpah, waktu direbus baunya gurih merangsang lapar asal mencucinya benar-benar bersih, selamat mencoba, Tuhan sudah menyediakan obat disekitar asal penyakit itu kok......Insya Alloh
Pengalaman dengan kedua anak saya bisa dijadikan contoh bagi Anda, Tahun 2004 kedua anak saya mengalami demam tinggi susul menyusul, ibunya sudah panik, periksa ke dokter tidak membuahkan hasil, dengan aneka jus juga tidak ada perubahan, hasil lab menunjukkan penurunan trombosit yang tajam.
Dalam kepanikan saya, ada teman menginformasikan cara menaikkan trombosit, yaitu sebagai berikut:
1. Carilah cacing tanah secukupnya
2. Cuci sampai bersih dengan mengurut satu per satu
3. Rebus dengan air secukupnya
4. Air rebusan di campur jeruk nipis dan madu, diminum setiap satu jam setengah gelas
5. Agar anak-anak bersedia minum, ayahnya minum duluan segelas
6. Ampas rebusan cacing digerus sampai lembut, di beri air rebusannya kemudian di saring,
diambil airnya tambahkan madu dan jeruk nipis
7. Lakukan sampai tiga hari berturut-turut jika kadar trombositnya belum naik
8. Jika sudah naik trombositnya, cukup rebusan airnya saja yang dikonsumsi untuk menjaga stamina
9. Untuk memastikan kenaikan trombosit, perlu cek laboratorium
Anda bisa mencobanya, sesudah itu banyak rekan yang minta tolong dibuatkan ramuan cacing, dan hasilnya Alhamdulillah kadar trombositnya meningkat dengan cepat, kini musim hujan, banyak penderita Demam Berdarah, namun ketersediaan cacing juga melimpah, waktu direbus baunya gurih merangsang lapar asal mencucinya benar-benar bersih, selamat mencoba, Tuhan sudah menyediakan obat disekitar asal penyakit itu kok......Insya Alloh
Selasa, 20 Januari 2009
GOSONG
Sengaja kata ini saya populerkan agar kita dapat menjaga diri, gosong itu masakan yang terlambat diangkat, atau gorengan yang telat diangkat pula. Gosong itu jika kita kelamaan berjemur di pantai bikin kelam kulit kita. Segala sesuatu yang sudah gosong, sulit untuk dinikmati, coba saja nikmati nasi gosong, sayur gosong, kerupuk gosong, tahu gosong, ikan gosong, mie gosong, anda mau mencoba!
Atau mungkin ingin menikmati pemandangan nasi gosong, kerupuk gosong, tahu gosong atau sekali-sekali biarkan setrikaan menancap terus menerus sampai gosong, bayangkan apa indahnya pemandangan itu ....!
Kehati-hatian mengontrol diri itulah agar tidak gosong, namun bagi pengantin baru justru senang yang gosong-gosong, terlanjur jalan kok cepet-cepet diangkat, gosong ya biarin aja....!!!!
Atau mungkin ingin menikmati pemandangan nasi gosong, kerupuk gosong, tahu gosong atau sekali-sekali biarkan setrikaan menancap terus menerus sampai gosong, bayangkan apa indahnya pemandangan itu ....!
Kehati-hatian mengontrol diri itulah agar tidak gosong, namun bagi pengantin baru justru senang yang gosong-gosong, terlanjur jalan kok cepet-cepet diangkat, gosong ya biarin aja....!!!!
BALADA MAMAD DAN MIMIN
Mamad dan Mimin adalah pasangan suami istri dengan dua orang anak cowok dan cewek , si Mamad orangnya kalem sabar dan nrimo sedangkan Mimin kebalikan dari Mamad, ambisius selalu ingin yang perfek-perfek, tiada hari tanpa kecerewetannya, gabungan sifat itu diwarisi oleh kedua anak mereka, omelan dan desisan saling silih berganti. Bila Mimin mulai ngedumel, memberondongi Mamad dengan segala sumpah serapah, si Mamad cukup berdesis menanggapinya dan kedua anak mereka akan menyingkir guna mengurangi frekuensi sumpah serapah itu.
Pada suatu hari, mereka mendapat undangan hajat pernikahan rekan muda mereka, kedua anaknya sudah siap dengan dandanan rapi dan wangi, begitu pula dengan si Mamad, mereka sudah pada siap di garasi, se menit dua menit, mereka sabar menunggu sang Ibu, lima belas menit berlalu tanpa ada tanda-tanda si Ibu mau keluar, mereka buka kaca-kaca mobil mengurangi kegerahan, samar-samar si anak mendengar omelan sang Ibu, "Pa kayaknya Mama sedang uring-uringan lagi tuh" kata salah satu anak mereka. "ya biarin aja itu sudah lagunya", sahut Sang Ayah.
Setengah jam berlalu, akhirnya sang Ayah turun dari mobil menyusul sang Ibu ke kamar, sesampai di kamar sang Ayah keheranan melihat segala isi lemari berantakan di tempat tidur, dan sang Ibu sendiri masih sibuk pilih-pilih, dalam kesibukan dan ketermanguan Sang Ayah, terdengar omelan si Mimin,
"Dasar si ayah, beliin nggak bisa, ngrusakin iya, kebaya dibolongin, selendang dilunturin, ini kerudung lecek semua, yang paling mahal malah paling parah, aku harus pake apa ini !"
Dengan tenang dan sabar si Mamad menyahut:
"Ma, sejak awal kamu kan tahu, bila kita sudah saling cinta pasti akan ada kerusakan pada dirimu, ingat nggak waktu malam pertama, kerusakanmu kan lebih parah dari ini semua (sambil menunjuk seisi tempat tidur), mahalan mana ketika kehilangan keperawananmu dengan seonggok gombalan di depanmu itu hayo, nih pake yang ini saja, Mama pasti cantik deh", sambil menyodori seperangkat busana yang paling match
"Ih Papa tahu aja, habis kesel sih nggak ada yang nungguin, ayo berangkat ntar telat nggak nyaksiin akad nikahnya lho"
Ya begitulah keseharian mereka, pada suatu ketika ada aja persoalan.....!
Pada suatu hari, mereka mendapat undangan hajat pernikahan rekan muda mereka, kedua anaknya sudah siap dengan dandanan rapi dan wangi, begitu pula dengan si Mamad, mereka sudah pada siap di garasi, se menit dua menit, mereka sabar menunggu sang Ibu, lima belas menit berlalu tanpa ada tanda-tanda si Ibu mau keluar, mereka buka kaca-kaca mobil mengurangi kegerahan, samar-samar si anak mendengar omelan sang Ibu, "Pa kayaknya Mama sedang uring-uringan lagi tuh" kata salah satu anak mereka. "ya biarin aja itu sudah lagunya", sahut Sang Ayah.
Setengah jam berlalu, akhirnya sang Ayah turun dari mobil menyusul sang Ibu ke kamar, sesampai di kamar sang Ayah keheranan melihat segala isi lemari berantakan di tempat tidur, dan sang Ibu sendiri masih sibuk pilih-pilih, dalam kesibukan dan ketermanguan Sang Ayah, terdengar omelan si Mimin,
"Dasar si ayah, beliin nggak bisa, ngrusakin iya, kebaya dibolongin, selendang dilunturin, ini kerudung lecek semua, yang paling mahal malah paling parah, aku harus pake apa ini !"
Dengan tenang dan sabar si Mamad menyahut:
"Ma, sejak awal kamu kan tahu, bila kita sudah saling cinta pasti akan ada kerusakan pada dirimu, ingat nggak waktu malam pertama, kerusakanmu kan lebih parah dari ini semua (sambil menunjuk seisi tempat tidur), mahalan mana ketika kehilangan keperawananmu dengan seonggok gombalan di depanmu itu hayo, nih pake yang ini saja, Mama pasti cantik deh", sambil menyodori seperangkat busana yang paling match
"Ih Papa tahu aja, habis kesel sih nggak ada yang nungguin, ayo berangkat ntar telat nggak nyaksiin akad nikahnya lho"
Ya begitulah keseharian mereka, pada suatu ketika ada aja persoalan.....!
Langganan:
Postingan (Atom)